Sahabat, sebelum aku panjang lebar bercerita tentang aku dan sahabatku, aku ingin kalian semua tau siapa aku dan siapa sahabatku, maka dari itu izinkan aku untuk memperkenalkan semuanya sama kalian. Namaku Nurlia Sutiani umurku 18 tahun dan aku tinggal di Desa Sisik Barat, kecamatan Pringgarata, kabupaten Lombok Tengah, NTB dan temanku yang bernama Ria Aprilia umurnya sama denganku yaitu 18 tahun juga dan alamatnya pun sama denganku yaitu Desa Sisik Barat, kecamatan Pringgarata, kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Eh tapi kita bukan anak kembar, diantara kita berdua memang banyak kesamaan, namun satu hal yang temanku punya dan bisa dibilang itu adalah kekurangannya, dia tidak bisa memfungsiin salah satu kakinya sebagaimana orang-orang yang hidup normal. Eh nanun dibalik itu semua dia juga mempunyai segudang kelebihan,dan yang mungkin semua orang belum tentu memilikiya, hehe,,,,, termasuk aku juga. Dia itu orangnya selain pinter dia juga baik, sopan, penyayang, lembut dan cantik tentunya. Ok aku kan sudah memperkenalkan semuanya, kalo begitu aku mulai saja ceritanya ya......!
Kita berdua sudah berteman dari kita berdu masih kecil, dan itu berlanjut sampai sekarang dan tentunya selamanya, dulu kita sekolah selalu di sekolah yang sama sekolahnya, nggak di TK, SD, bahkan SMP pun juga sama, yaitu di SMPN 2 Pringgarata, Lombok Tengah, NTB tentunya, dan bisa dibilang juga kalau mau ngelakuin apapun kita berdua selalu sama-sama, bahkansaking sering samaan sampai-sampai aku sakitpun dia juga ikut sakit, hmmmm begitu indahnya memang masa-masa itu, dan asalkan kalian tau teman, mungkin masa-masa itu tidak akan pernah bisa terulang lagi, hmmmmm indahnyaaaaa, dan setelah panjang cerita akhirnya waktu yang kita nanti-nantikan berdua pun sudah tiba, yaitu kelulusan kita di SMP kita tercinta, dan yang sama sekali momen yang kita tunggu-tunggu aku tidak menyangka kalau itu sebenarnya akan menjadi moment yang palig menyedihkan diantara kita berdua, karena semenjak itu kita sudah tidak pernah ketemu lagi karna dia bersama kedua orang tuanya pergi entah kemana, dan pada saat dia pergi dia tidak mengasih tahu aku sama sekali, dan bodohnya aku waktu itu karna pada hari kepergiannya itu aku sedang menyiapkan sebuah kejutan untuknya, karna hari itu aku dan dia ulang tahun yang ke 14, hmmm padahal waktu itu aku sengaja tidak mengajak dia untuk mempersiapkan sesuatunya, ya karna alasan tadi kejutan itu untuknya, tapi ternyata semua yang aku lakukan untuknya sia-sia. Semenjak itu entah mengapa aku merasakan kecewa yang sangat dalam dan beberapa hari aku hampir tidak pernah menyebut atau pun menanyakannya kepada orang-orang kemana dia pergi, hingga pada suatu hari aku pergi ke tempat biasa kita sering main dan di tempat itu aku menemukan sebuah kotak merah yang sebelumnya belum pernah aku lihat, dan aku untuk menghampiri kotak tersebut dan mengambilnya lalu membukanaya, ternyata di dalam kotak itu ada sepotong surat kecil yang bertuliskan “Aku dan Kamu selamanya, aku minta maaf sama kamu mungkin saat kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada di sampingmu lagi, maafkan aku karna pergi tanpa pamit terlebih dahulu sama kamu, aku tidak melakukan hal itu karena aku tau itu akan sangat menyakitkan untuk kita berdua, jaga dirimu baik-baik sahabat karna suatu saat aku ingin bertemu sama kamu dalam keadaan kita berdua sukses. RIA” setelah itu aku langsung berlari untuk menuju rumahku dan bertanya kepada orang tuaku dia pergi kemana, dan orang tuaku bilang dia pindah rumah dan rumahnya yang baru sangatlah jauh hingga tidak memungkinkan aku untuk mencarinya, semenjak itu aku sangat sedih dan tentunya sangat merasa kehilangan karena bagiku dialah sahabat sejatiku yang sampai kapanpun tidak akan pernah tergantikan, karna diatas semua kekurangn yang dimilikinya itu dia selalu bisa membuat aku bahagia dan selalau tersenyum, dan dia juga selalau ada disaat aku sedih ataupun senang, aku sangat kagum terhadapnya karena meskipun dia tau kalo dia tidak hidup seperti orang-orang kebanyakan dia selalu mencoba untuk bisa selalu tersenyum dan seakan-akan senyumannya itu menutupi semua kekurangannya, disetiap perkataan yang dia ucapkan satu kata yang tidak bisa aku lupakan dari semua perkataannya, yaitu “KAMU PELENGKAP HIDUPKU TEMAN” kata-kata ini bisa dibilang kata-kata terakhir yang aku dengar keluar di bibirnya untukku sebelum dia meninggalkanku, betapa bodohnya aku waktu itu yang tak sempat memikirkan kalu kata-kata yang diucapkannya mengandung arti yang sangat dalam untukku. Dan andai kamu masih di sampingku ingin sekali aku membacakan sebuah puisi ini untukmu :
Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan
Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan
Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian
Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran
Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian
Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan
Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya
Andai kamu tau disini aku sangat ingin bertemu denganmu, mengenang semua masa lalu kita dan canda tawa kita bersama. Sahabat dimana kamu sekarang, akankah kamu masih ingat denganku, akankah kamu masih ingat semua tentang kita, ya Tuhan jika engkau mendengar semua keluh kesahku, izinkan aku untuk bertemu dengannya lagi, aku sangat ingin melihatnya, Tuhan jika kelak aku tidak sempat bertemu lagi sampai ajal menjemputku, tolong katakan padanya Tuhan, kalau aku sangat merindukannya dan akan selalu menyayanginya.
0 comments:
Post a Comment